CeritaHorror.id - Saat ini aku, suamiku dan anakku baru saja kembali ke penginapan setelah tadinya merayakan pernikahan sepupuku di sebuah kafe. Kini waktu sudah pukul 11 malam. Aku baru saja selesai menidurkan anakku. Kami tidur di sebuah kasur terpisah dari suamiku yang tidur di kasur berbeda, karena kamar itu memiliki dua buah kasur. Seperti biasa, suamiku selalu mengusap punggungku agar aku bisa segera tertidur. Posisiku membelakanginya. Karena berusaha membuatku tertidur, suamiku sampai rela duduk menjagaku. Kurasakan kenyamanan dan tak terasa aku pun tertidur. Didalam ketentraman tidurku. Mendadak kurasakan sebuah tangan mencakar punggungku. Sangat kuat dan terasa menyakitkan. Aku pun tersentak lalu duduk dengan sigap. Kulihat tidak ada suamiku disana. Tempat tidurnya kosong. Debaran jantungku mengacau. Saking takutnya, aku berlari keluar dari kamar meninggalkan anakku disana. Kutemukan suamiku sedang duduk santai di balkon lantai 2 dengan rokoknya. "Ada apa ma?" Tanya
Cerita Horror.id - Saat ini aku sedang berlibur. Di sebuah kota yang memiliki banyak pantai yang super indah. Aku tinggal di rumah sepupuku yang super besar, tapi hanya ada empat orang yang tinggal disana--termaksud aku. Awal mula aku tiba dirumah itu, yang aku pikirkan hanya. 'Wah.. Gede banget rumahnya' Aku juga sering sholat di luar kamar--letaknya di lantai dua--lantai dua khusus daerah sepupuku, dia anak tunggal. (Di lantai dua ada kamarnya, ruang pakaian+toilet, dan ruang santai super luas yang sering aku jadikan tempat sholat. Karena masih dalam pikiran yang amat bersih, bahkan ketika subuh--yang suasananya super senyap dan lampu di ruang santai sudah mati, so.. gelap--aku masih berani sholat subuh di ruangan itu. Sendiri. Esoknya setelah satu hari berlalu, sepupuku--yang lebih tua setahun dariku--mengajakku jalan-jalan bersama kekasihnya. Syukur masih ada sepupuku lainnya--umurnya dibawahku--jadi aku tidak perlu menjadi obat nyamuk. Kami keluar dari rumah pada pukul 2